Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , , , , » Rekomendasi PDIP Untuk Pilgub Bali Usai Lebaran, Golkar Survey Cawagub

Rekomendasi PDIP Untuk Pilgub Bali Usai Lebaran, Golkar Survey Cawagub

Written By Dre@ming Post on Selasa, 20 Juni 2017 | 9:43:00 AM

SGB (kiri) dan KBS (kanan)
Cagub-Cawagub PDIP Dirilis Seusai Lebaran

DENPASAR - Pasangan kombinasi ‘kader-kader’ Ketut Sudikerta-Nyoman Sugawa Korry disebut-sebut dapat rating tertinggi dalam survei Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernu (Cawagub) Bali di internal Golkar. Kerta-Korry Tertinggi di Survei Golkar.

Sementara, PDIP akan keluarkan rekomendasi paket Cagub-Cawagub untuk Pilgub Bali 2018 seusai Lebaran. Sumber di lingkaran Golkar menyebutkan, Paket Sudikerta-Sugawa Korry mengungguli Sudikerta-Gede Sumarjaya Linggih dan Sudiekrta-Wayan Geredeg. “Ada beberapa paket kombinasi ‘kader-kader’ yang disimulasikan sebagai Cagub-Cawagub di internal Golkar. Paket Sudikerta-Korry menduduki peringkat teratas dalam survei. Hanya saja, Pak Sugawa Korry tidak bersedia maju ke Pilgub Bali 2018,” ujar seorang kader senior Golkar di Denpasar, Senin (19/6).

Dia menyebutkan, dalam beberapa kali survei paket kader-kader dengan pemetaan kewilayahan, kombinasi Bali Selatan-Bali Utara unggul. Untuk kombinasi kader-kader, ada tiga paket yang disurvei, yakni Sudikerta-Korry, Sudikerta-Sumarjaya Linggih alias Demer, dan Sudikerta-Wayan Geredeg.

Ketut Sudikerta merupakan Ketua DPD I Golkar Bali yang telah resmi direkomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Saat ini, politisi asal Desa pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang berjuluk SGB (Sudikerta Gubernur Bali) masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018. SGB menjadi representasi kekuatan Bali Selatan.

Sedangkan Sugawa Korry adalah politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali. Mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng ini menjadi representasi kekuatan Bali Utara. Sementara Demer adalah politisi enior asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini anggota Dewan Pakar DPP Golkar dan duduk di DPR RI Dapil Bali. Demer juga menjadi representasi kekuatan Bali Utara.

Sebaliknya, Wayan Geredeg adalah politisi senior Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang kini menjabat Wakil Bendahara Umum DPP Golkar. Sebelumnya, Geredeg sempat menjadi Ketua DPD II Golkar Karangasem dan dua periode menjadi Bupati Karangasem (2005-2010, 2010-2015). Geredeg menjadi representasi kekuatan Bali Timur.

Dikonfirmasi, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, membantah bocoran bahwa Sudikerta-Korry menduduki tangga teratas dalam survei internal. “Sudah pasti bukan kader-kader yang akan kita usung ke Pilgub Bali 2018. Hasil survei keluar dalam waktu dekat, tapi bukan kombinasi kader-kader,” tegas Wijaya, Senin kemarin.

Menurut Wijaya, paket kader-kader memang dapat respons bagus dalam survei. Tapi, dari hasil kajian, akhirnya mengarah ke paket kader-non kader untuk bisa merebut basis suara selain Golkar. “Kalau untuk menangkan pertandingan, teorinya kader-non kader. Figur non kader itu bisa dari partai lain, bisa juga tokoh independen,” kata Wijaya yang juga Ketua Tim Pemenangan Pilgub Bali 2018 dari Golkar.

Wijaya menyebutkan, ada 13 nama yang masuk sebagai kandidat Cawagub pendamping SGB. Mereka rata-rata adalah elite partai di Bali yang sudah memiliki modal baik finansial, pengalaman, maupun basis suara. “Ketua partai sudah pastilah masuk survei. Bahkan, satu partai ada 4-5 kadernya yang disimulasikan tandem dengan SGB. Awal Juli depan hasilnya akan dipublis,” katanya.

Sementara, penggodokan paket Cagub-Cawagub Bali di internal PDIP sedang berlangsung. PDIP sejak awal digadang-gadang akan menusung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, sebagai Cagub Bali 2018. Namun, sejauh ini belum diputuskan siapa Cawagub yang akan mendampingi KBS (Koster Bali Satu).

Wakil Ketua DPP PDIP yang juga Korwil Bali DPP PDIP, I Made Urip, mengatakan rekomendasi paket Cagub-Cawagub akan keluar usai Lebaran nanti. “Sekarang urusannya relegius dulu. Nanti habis Lebaran, akan terbit rekomendasinya,” ujar Made Urip saat dihubungi terpisah, Senin kemarin.

Menurut Urip, PDIP Bali sudah berproses dari Rakercab hingga Rakerda untuk menghadapi Pilgub Bali 2018. Namun, Urip tidak mau menyebut nama figur yang direkomendasi sebagai Cagub-Cawagub Bali, dengan dalih masih digodok partai. “Ya, pelan-pelan. PDIP itu solid dan paling solid sebagai partai politik di dunia,” tandas politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan yang sudah empat periode duduk di Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali ini.

Bagaimana dengan Paket Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace? “Mudah-mudahan Pak Koster di posisi Cagub Bali. Kalau paketnya di posisi Cawagub, masih digodok,” kilah anggota Komisi IV DPR RI ini.

Agus Suradnyana Beri Restu Maju ke Pilgub

SINGARAJA - DPD II Golkar Buleleng intens berkomunikasi politik dengan Dewa Ketut Puspaka, pasca Sekda Buleleng ini ‘dilamar’ Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta untuk dijadikan tandemnya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) ke Pilgub Bali 2018. Dewa Puspaka ‘Dilamar’ Jadi Tandem SGB.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pun merestui Dewa Puspaka untuk maju ke Pilgub Bali 2018. Informasi yang dihimpuni, sejumlah pengurus DPD II Golkar Buleleng langsung intens menjalin komunikasi dengan Dewa Puspaka, setelah Calon Gubernur (Cagub) mereka, Ketut Sudikerta, mendatangi kediaman Sekda di Jalan Kumbakarna Singaraja, tepatnya kawasan LC 10 Desa Bhaktiseraga, Kecamatan Buleleng, Jumat (16/6) malam. Bahkan, pengurus DPD II Golkar Buleleng sudah sempat rapat dengan Dewa Puspaka.

Saat dikonfirmasi di Singaraja, Senin (19/6), Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen membenarkan ada pertemuan dengan Dewa Puspaka. Namun, kata Singyen, bukan pertemuan itu yang menentukan Dewa Puspaka bisa jadi tandem SGB (Sudikerta Gubernur Bali). “Itu pertemuan biasa. Kita bertemu saat mendampingi Pak Sudikerta selaku Wakil Gubernur Bali menghadiri undangan ngaben massal di Desa Pakraman Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng (desa asal Dewa puspaka, Red),” terang Singyen.

Menurut Singyen, pihaknya ingin ada tokoh asal Buleleng seperti Dewa Puspaka menjadi pendamping SGB di Pilgub Bali 2018. Alasannya, Buleleng memiliki jumlah pemilih terbanyak di Bali. Namun, semua itu dikembalikan pada mekanisme partai, seperti proses survei. “Walaupun kami sempat bertemu dengan Pak Sekda (Dewa Puspaka) ,bukan berarti kami bisa paksakan kehendak. Semua itu ada mekanismenya, seperti hasil survei, karena kami di Golkar ingin menangkan Pilgub Bali 2018,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin, Sekda Dewa Puspaka kembali menegaskan dirinya akan mengikuti mekanisme yang ada, jika memenuhi syarat dalam pencalonan. Mekanisme dimaksud adalah mekanisme di Golkar dan juga pengunduran diri dari jabatan Sekda Buleleng. “Ada waktunya nanti saya bersikap. Sekarang ikuti mekanisme yang ada dulu,” tandas Dewa Puspaka.

Disinggung isu Pilgub Bali bisa mengganggu kinerjanya, Dewa Puspaka menyatakan dirinya tetap fokus dengan pekerjaannya sebagai abdi masyarakat. Semua urusan administrasi pemerintahaan rutin dijalankannya, karena itu tanggung jawabnya. “Saya tidak terpengaruh dengan isu Pilgub. Tidak sampai mempengaruhi kinerja, saya tetap melaksanakan tugas seperti biasa,” katanya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memberi sinyal untuk restui keinginan Sekda Dewa Puspaka nyalon ke Pilgub Bali 2018. Intinya, Agus Suradnyana tidak akan menghalangi pencalonan Dewa Puspaka. Sinyal itu disampaikan langsung Agus Suradnyana di hadapan pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng dan peserta wajib pajak (WP) dalam acara pemberian penghargaan kepada WP yang taat pajak, di Gedung Mr Ketut Pudja eks Pelabuhan Buleleng di Singaraja, Senin pagi.

“Saya ditanya wartawan, bagaimana dengan Sekda Buleleng yang mau nyalon ke Pilgub 2018. Ya, saya katakan, itu hak asasi dari Pak Sekda. Apa kewenangan saya? Silakan saja. Bagus kalau nanti Pak Sekda terpilih, asalkan mau membantu pembangunan Buleleng. Tidak ada persoalan dengan saya. Kecuali, saya maju ke Pilgub Bali 2018, baru saya masalahkan,” tegas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.

Agus Suradnyana merasa yakin jika sama-sama nyalon, Dewa Puspaka akan kalah melawan dirinya. Sebab, ilmu politik Dewa Puspaka masih di bawahnya. Namun, Dewa Puspaka dinilai unggul dalam urusan administrasi birokrasi. Agus Suradnyana pun berharap kelebihan yang dimiliki itu dapat dibawa ke hal-hal yang positif untuk pembangunan Buleleng.

“Saya ngomong apa adanya. Kalau Pak Sekda lawan saya main politik, beliau tidak akan menang, ilmunya (pengalaman politik)-nya masih seperlima dari saya. Tapi, kalau urusan adminitrasi pemerintahan, ilmu saya yang seperlima dari Pak Sekda. Jadi, sama-sama punya ilmu,” ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.













sumber : NusaBali
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen