"Seragam yang penuh coretan ini, akan menjadi kenangan terindah," kata Kadek Nova Darmawan, yang merupakan siswa jurusan Bangunan SMK Negeri 3 Singaraja.Gbr Ist |
SINGARAJA - Aksi corat-coret seragam sekolah selalu dijadikan momen oleh para peserta didik untuk merayakan kelulusan.
Hal tersebut juga dilakukan oleh pelajar tingkat SMA sederajat di Bumi Panji Sakti.
Meski pihak sekolah sudah melarang aksi corat-coret baju seragam, namun hal tersebut tetap saja dilakukan saat pengumuman kelulusan berlangsung.
Para siswa memilih untuk meluapkan kegembiraannya dengan mewarnai baju seragamnya dengan aneka pilox maupun spidol warna warni.
Di kota Singaraja, euforia perayaan kelulusan dengan corat-coret seragam sekolah mulai terlihat sejak pukul 08.00 wita (2/5/2017).
Suara knalpot sepeda motor, mulai terdengar diberbagai sudut jalan.
Mereka melakukan aksi konvoi, seolah memamerkan baju seragam yang penuh dengan tinta warna warni itu kepada publik.
"Seragam yang penuh coretan ini, akan menjadi kenangan terindah," kata Kadek Nova Darmawan, yang merupakan siswa jurusan Bangunan SMK Negeri 3 Singaraja.
Namun diakui Nova, pihak sekolah sendiri sejatinya telah memberikan peringatan kepada seluruh siswa kelas XII SMKN 3 Singaraja, untuk tidak melakukan aksi corat-coret.
Namun peringatan tersebut tidak diindahkan oleh Nova.
Ia bersama puluhan temannya malah nekat melakukan aksi corat-coret tersebut secara sembunyi-sembunyi.
"Kan tidak perlu ke sekolah lagi. Karena pengumumannya sudah lewat online," jelasnya.
Hal senada juga turut dilakukan oleh sejumlah siswa kelas XII di wilayah Kecamatan Sawan dan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Untuk itu, sepanjang jalan di kawasan ke dua kecamatan itu tampak dipenuhi oleh petugas kepolisian yang melakukan aksi penertiban.
Sejumlah siswa yang kedapatan merayakan kelulusan ini, diberikan himbauan sekaligus pembinaan.
Kapolsek Sawan, AKP Made Derawi mengatakan, kelulusan ini seharusnya dijadikan momentum penting untuk menyongsong masa depan yang masih panjang, melalui level pendidikan berikutnya.
Dan bukan ditunjukan dengan aksi euforia yang sangat berlebihan.
"Harusnya ini jadi moment memikirkan masa depan. Sekarang, sudah tidak relevan anak-anak merayakan kelulusan dengan aksi corat coret dan kebut-kebutan di jalan, karena ini merugikan diri sendiri," kata AKP Derawi.
Sementara di wilayah Kecamatan Kubutambahan, anggota Polisi setempat melaksanakan patroli dan penyekatan serta pengaturan lalulintas terhadap konvoi sepeda motor yang melintas di jalan raya secara bergerombol.
Bahkan, anggota Polisi langsung melakukan dialogis dengan sejumlah siswa untuk tidak melakukan aksi konvoi.
"Anak-anak SMA yang merayakan kelulusan, kami sudah antisipasi. Kami halau arah Sawan agar tidak masuk wilayah Kubutambahan dengan menyuruh mereka balik. Selain itu, kami juga lakukan tindakan dialogis dengan sejumlah siswa, tujuannya agar mereka mengutamakan keselamatan," ujar Kapolsek Kubutambahan, AKP Komang Sura Maryantika.
Bahkan menurut Maryantika, pihaknya sudah melakukan pendataan titik kumpul para siswa yang melaksanakan konvoi.
"Biasanya sasaran konvoi dari barat menuju kintamani sebagai tujuan kumpul. Ini sudah kami antisipasi dari arah Tejakula. Kami harapkan, agar para siswa yang rayakan kelulusan ini, bisa merayakan dengan tidak berlebihan," pungkas Maryantika.
Menurut data yang berhasil dihimpun, seluruh peserta UNBK maupun UNKP yang dijalani oleh peserta tingkat SMA sederajat di Kabupaten Buleleng dinyatakan lulus 100 persen.
"Lulus seratus persen. Jumlah peserta yang mengikuti ujian ada 7.649, dan yang lulus juga sebanyak 7.649 peserta," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng.
sumber : tribun