DENPASAR - Untuk memuluskan langkah Rai Mantra, Partai Gerindra sudah menjajaki koalisi dengan Partai Demokrat, Partai Hanura, PKPI dan PAN. Untuk Penggalangan Kendaraan Politik Pilgub Bali 2018
Partai Gerindra dan Partai NasDem saling telikung untuk ambil peran menggalang kendaraan politik buat Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra maju Pilgub Bali 2018 mendatang. Pasca batalnya NasDem deklarasi Rai Mantra sebagai Cagub, Gerindra ambil alih penggalangan koalisi partai untuk usung Rai Mantra.
Bocoran yang diperoleh melalui sumber terpercaya, Kamis (2/2) kemarin pasca kegagalan NasDem deklarasikan Rai Mantra sebagai Cagub pada 29 Januari lalu, relawan Rai Mantra berkomunikasi dengan Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali, Ida Bagus Putu Sukarta. Dalam komunikasi tersebut Gus Sukarta diminta memimpin penggalangan koalisi.
“Gerindra mengendalikan penjajakan koalisi sesuai permintaan relawan Rai Mantra,” ujar sumber yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini. Tegas sumber tadi, Partai Gerindra sudah menjajaki koalisi dengan Partai Demokrat, Partai Hanura, PKPI dan PAN. Sumber tadi menegaskan untuk mencalonkan kandidat Koalisi Demokrat dan Gerindra sudah cukup.“Yang berpeluang koalisi dan aman mengusung Cagub adalah Demokrat dan Gerindra. PAN, Hanura dan PKPI gabung makin bagus,” ujar sumber tersebut.
Gerindra memiliki kursi di DPRD Bali saat ini sebanyak 7 kursi atau 12,74 persen dari 55 kursi di DPRD Bali hasil Pileg 2014. Sementara Demokrat memiliki kekuatan 8 kursi atau 14,54 persen. Kalau Gerindra dan Demokrat berkoalisi maka jumlahnya mencapai 27,28 persen. Sementara syarat minimal mengusung calon adalah 20 persen atau setara dengan 11 kursi DPRD Bali.
Untuk saat ini baru PDI Perjuangan dan Partai Golkar yang bisa mengusung calon secara mandiri tanpa koalisi. PDIP pada Pileg 2014 merebut 43,54 persen suara atau setara dengan 24 kursi, Partai Golkar merebut 11 kursi (20,00 persen). Maka tak salah jika relawan Rai Mantra akhirnya memutuskan menunjuk Gus Sukarta menggarap koalisi. “Konfirmasi saja ke Gerindra Bali,” ujar sumber ini.
Atas situasi tersebut, Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta belum bisa dimintai komentar. Saat dihubungi melalui teleponnya, Kamis kemarin bernada mailbox. Sementara Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, I Nyoman Suyasa secara terpisah mengatakan Gerindra komunikatif dengan partai apapun di NKRI ini. “Urusan Pilgub Bali, Gerindra berkomunikasi dengan partai apapun. Koalisi itu urusan DPP dan DPD partai,” ujar anggota Komisi III DPRD Bali ini.
Suyasa mengatakan Partai Gerindra akan mengutamakan kader partai maju di Pilgub Bali. Soal komunikasi politik dengan Demokrat mengusung Rai Mantra, Suyasa tidak membantah tidak membenarkan. “Yang jelas untuk Koalisi Pilgub Bali saya sudah bertemu Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali di ruangan Fraksi Gerindra. Sudah bicara koalisi saat itu. Cuman untuk calonnya siapa nanti akan diumumkan kalau sudah final,” ungkap pria yang juga Ketua DPC Gerindra Karangasem ini.
Sementara Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta menyebutkan komunikasi dengan parpol untuk mengusung Cagub-Cawagub masih cair. “Namun sudah penjajakan kok. Sudah ada komunikasi dengan beberapa parpol,” ujar Mudarta. Hanya saja menurut Mudarta, DPD Demokrat Bali kini sedang fokus untuk pemenangan Pilkada Buleleng 2017. “Saya selesaikan dulu Pilkada Buleleng. Setelah itu kami akan buka arah politik kita di Pilgub Bali,” tegas Mudarta.
sumber : nusabali