Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , , » PAW Pun Turun, Disel dan Sugita Dipecat PDIP

PAW Pun Turun, Disel dan Sugita Dipecat PDIP

Written By Dre@ming Post on Selasa, 05 April 2016 | 9:19:00 AM

PAW Disel Astawa dari DPRD Bali dan PAW Sugita dari DPRD Badung akan diproses PDIP hari ini. Gbr Ist
DENPASAR - DPP PDIP akhirnya keluarkan surat pemecatan terhadap dua kader legislatif yang dianggap membelot di Pilkada Badung 2015, yakni Wayan Disel Astawa (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Badung) dan I Made Sugita (anggota Fraksi PDIP DPRD Badung Dapil Kuta). Pergantian antar waktu (PAW) dua kader pembelot ini dari keanggotaan Dewan pun akan diproses PDIP, Senin (4/4).

Pemecatan Wayan Disel Astawa (kader PDIP asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung) dan Made Sugita (kader PDIP asal Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung) tersebut diumumkan Ketua DPD PDIP Bali, Dr Ir Wayan Koster MM, dalam jumpa pers di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar, Minggu (3/4). Menurut Wayan Koster, sanksi organisasi berupa pemecatan Disel Astawa dan Made Sugita merupakan keputusan DPP PDIP.

Disel Astawa dipecat dengan SK DPP PDIP Nomor 120/KPTS/DPP/III/2016 tertanggal 22 Maret 2016. Sedangkan Made Sugita dipecat dengan SK DPP PDIP Nomor 121/KPTS/DPP/III/2016 tertanggal 22 Maret 2016. “Pemecatan ini ditandatangani Ketua Umum DPP PDIP (Megawati Soekarnoputri) dan Sekjen DPP PDIP (Hasto Kristianto). Kami segera ajukan pergantian antar waktu untuk kedua kader legislatif ini,” ujar Koster, yang dalam jumpa pers kemarin didampingi Wakil Sekretaris DPD PDIP Bali Tjokorda Gede Agung, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali IGN Alit Kusuma Kelakan, fungsionaris DPD PDIP Bali Ketut Boping Suryadi, Ketua DPC PDIP Badung Nyoman Giri Prasta, dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Kadek Diana.

Koster menegaskan, dalam PAW nanti, Disel Astawa akan digantikan I Nyoman Laka di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Badung. Sedangkan Made Sugita bakal digantikan Ni Putu Yunita Oktarini di Fraksi PDIP DPRD Badung Dapil Kuta. Nyoman Laka merupakan caleg DPRD Bali peraih suara terbanyak ketiga di internal PDIP Dapil Badung dalam Pileg 2014, setelah Disel Astawa dan Ketut Tama Tenaya. Sedangkan Putu Yunita Oktariani merupakan caleg DPRD Badung peraih suara terbanyak keempat di internal PDIP Dapil Kuta dalam Pileg 2014, setelah I Gusti Anom Gumanti, I Gusti Ngurah Sudiarsa, dan Made Sugita.

“PAW Sugita akan diteruskan ke DPRD Badung, sementara PAW Disel diteruskan ke DPRD Bali. Kami hanya butuh satu hari, jadi itu barang,” sergah politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga anggota Komisi X DPR RI tiga kali periode ini.

Koster menegaskan, selain sanksi pemecatan terhadap dua akder legislatif, juga ada pencopotan terhadap kader-kader yang duduk di Alat Kelengkapan Dewan. Tapi, tidak disebutkan identitas mereka. “Kami tidak perlu sebutkan orangnya. Yang jelas, mereka yang menjabat di lembaga Dewan kami sudah dicopot karena terindikasi melawan perintah partai,” tegas Koster yang juga Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla Provinsi Bali di Pilpres 2014.

Ketika ditanya Disel Astawa sebetulnya tidak kalah di kandang (desa)-nya saat Pilkada Badung, 9 Desember 2015, menurut Koster, pemberian sanksi bukan karena masalah perolehan suara paket calon yang diusung PDIP. “Tapi, dia (Disel Astawa) melawan perintah partai, tidak bekerja maksimal,” tandas Koster.

Menurut Koster, sudah cukup bukti bagi induk partai melakukan tindakan tegas terhadap Disel Astawa dan Made Sugita. Bukti itu didapat setelah partai melakukan investigasi. Sudah ada sidang kehormatan untuk memastikan temuan alat bukti pembelotan itu. Dari itu, Disel Astawa dan Made Sugita terbukti melanggar instruksi partai. Jadi, kata Koster, tidak ada kompromi bagi pembelot, demi menjaga kewibawan partai.

”Kita menjaga kewibawaan partai, tidak ada kompromi bagi kader yang membelot. Keputusan ini pelaksanaan konsistensi partai. Nanti jangan sampai terulang lagi untuk Pilkada Buleleng 2017, Pilkada Gianyar 2018, Pilkada Klungkung 2018, dan Pilgub Bali 2018,” tegas Koster.

Dalam Pilkada Badung 2015, PDIP usung pasangan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (Paket Giriasa), sebagai Cabup-Cawabup. Paket Giriasa yang diusung PDIP ini didukung Golkar-NasDem-Hanura. Giriasa tarung head to head melawan Made Sudiana-Nyoman Sutrisno alias Paket Susut (diusung Gerindra-Demokrat).

Paket Giriasa sendiri unggul suara di kandang Disel Astawa yakni kawasan Desa Ungasan, Kuta Selatan. Di Desa Ungasan, Paket Giriasa rengkuh 4.834 suara, sementara Susut hanya kebagian 2.282 suara. Sebaliknya, di kandang Made Sugita kawasan Kelurahan Tuban, Giriasa kalah telak karena hanya meraih 921 suara, sementara Susut mendominasi 2.073 suara.

Sebetulnya, dalam Pilkada Badung 2015, ada dua lagi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali yang tumbang di kandangnya. Pertama, I Wayan Sandra, anggota Fraksi PDIP DPRD Badung Dapil Kuta Utara. Di tempat Wayan Sandra nyoblos yakni Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Paket Giriasa hanya memperoleh 1.625 suara, diungguli Susut yang meraup 4.510 suara.

Kedua, I Nyoman Satria, Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung Dapil Mengwi. Nyoman Satria yang notabene Koordinator Tim Media Paket Giriasa nyoblos di Kelurahan Mengwi, Kecamatan Mengwi. Di kandang Nyoman Satria ini, Paket Giriasa hanya memperoleh 2.171 suara, diungguli Paket Susut yang raup 2.576 suara.

Menurut Ketua DPC PDIP Badung Nyoman Giri Prasta, yang juga Cabup Badung terpilih, Nyoman Satria dan Wayan Sandra tidak layak dipecat. Pasalnya, kedua kader legislatif ini sudah bekerja maksimal selama masa kampanye Pilkada Badung 2015. “Kita buka saja, contohnya Nyoman Satria. Dia memang kalah di desanya, tapi kami sudah punya rekam jejaknya,” ungkap Giri Prasta, beberapa waktu lalu. Begitu pula Wayan Sandra, dianggap sudah kerja maksimal, meskipun kalah di desanya.

Giri Prasta menegaskan, dasar usulan pemecatan tidak semata hanya perolehan suara di kandang. Internal partai sudah tahu persis sikap Disel Astawa dan Made Sugita, yang diusulkan DPC PDIP Badung untuk dipecat dan kemudian disetujui DPP PDIP.

Usulan pemecatan Disel Astawa dan Sugita, kata Giri Prasta, didasari atas bukti-bukti yang kuat. Di antaranya, selama masa kampanye Pilkada Badung 2015, baik Disel Astawa maupun Sugita tidak pernah hadir sama sekali untuk mensupport pasangan Paket Giriasa. Begitu pula saat digelar rapat internal Tim Pemenangan Paket Giriasa, Disel Astawa dan Sugita tidak perah hadir. Bahkan, sempat beberapa kali mereka dipanggil DPD PDIP, namun tetap saja tidak ada perubahan sikap. Alhasil, partai menyimpulkan Disel Astawa dan Sigita telah membelot di Pilkada Badung 2015.

Sementara itu, Wayan Disel Astawa menolak memberikan komentar saat dikonfirmasi terkait pemecatannya dari PDIP karena membelot di Pilkada Badung, Minggu kemarin. “Saya no comment dulu, besok (hari ini) saja. Saya belum tahu info itu,” tegas Disel Astawa yang sempat dipercaya PDIP menjadi Cawabup Badung pendamping Prof Dr dr Wayan Wita di Pilkada 2010.

Dikonfirmasi secara terpisah, Minggu kemarin, Made Sugita juga enggan memberikan komentar terkait keputusan pemecatan oleh induk partainya. Menurut Sugita, dirinya nanti akan memberikan keterangan pers setelah menerima salinan keputusan secara resmi dari partai.

Ditanya soal apakah sudah mendengar kabar pemecatan dirinya dari PDIP, Sugita mengaku belum mengetahuinya. "Belum, saya belum mendengar apa-apa," tutur politisi yang juga Bendesa Adat Kelan, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung ini. "Sekarang saya no comment dulu," imbuh Sugita.









sumber : Nusabali
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen