Setelah masuk ke ranah polisi, kini beredar kabar jika pelaku WP merupakan sosok guru yang malas. |
SEMARAPURA - Kasus kekerasan yang menimpa AK (13), siswa kelas II di satu SMP kawasan Nusa Penida, Klungkung, Bali, yang dilakukan oleh mantan gurunya sendiri, WP (37) terus berkembang.
Setelah masuk ke ranah polisi, kini beredar kabar jika pelaku WP merupakan sosok guru yang malas.
Kadisdikpora Klungkung, I Nyoman Mudarta pun mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolsek Nusa Penida terkait kasus tersebut.
"Sampai saat ini kita belum ambil tindakan tegas terkait kasus tersebut. Hanya saja kita tetap akan menghormati proses penyelidikan yang saat ini tengah dilakukan oleh pihak kepolisian," ujar Mudarta, Senin (30/11/2015).
Saat dimintai konfirmasi terkait WP yang merupakan guru malas, pihaknya tidak banyak berkomentar.
Namun untuk memastikannya, pihaknya akan meminta UPT Disdikpora di Nusa Penida untuk mengirimkan bukti fisik berupa absensi oknum guru tersebut.
"Kami minta UPT segera mengirimkan bukti fisik berupa absen, Hal ini penting dilakukan agar Disdikpora Klungkung bisa mengambil tindakan tegas terhadap guru tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Nusa Penida, Kompol Gede Ariyanta mengakui, hingga Senin (30/11/2015), belum ada perkembangan terkait kasus tersebut.
Polisi juga belum melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
Sehingga status pelaku masih terlapor dan polisi juga baru memeriksa saksi-saksi.
Sebelumnya diberitakan, AK (13), seorang siswa kelas II di sebuah SMP kawasan Nusa Penida tanpa ragu melaporkan WP (37), oknum guru Sekolah Dasar (SD) di Nusa Penida.
AK melaporkan mantan gurunya tersebut karena merasa menjadi korban kekerasan fisik yang dilakukan oleh WP.
Kejadian ini terjadi pada Sabtu (29/11/2015) lalu, bertepatan saat perayaan Saraswati.
Saat itu, AK yang juga alumni SD oknum guru itu tengah menjemput adiknya ketika bersembahyang di SD.
Adiknya ternyata sekolah di SD tempat oknum guru tersebut.
Saat menunggu adiknya, ia bertemu WP, yang ketika itu pulang lebih dahulu.
Karena bertemu dengan mantan gurunya, AK menyapa WP dan mengajaknya untuk duduk terlebih dahulu.
“Kenapa pulang duluan pak, sini dulu duduk sama saya,” ujar AK kepada terlapor.
Menanggapi sapaan tersebut, WP mendekati dan tanpa basa-basi langsung memberikan bogem mentah kepada AK.
Ungasan.com___________________
sumber : tribun