DENPASAR - Korban tewas terjatuh dari Lantai II Hotel Nuansa Indah, diduga karena nekat menyelinap masuk ke kamar temannya dengan memanjat tembok.
Musibah maut yang menimpa korban Ferian Nur Syafe’i ini terjadi Kamis malam sekitar pukul 20.00 Wita. Tak ada yang tahu persis kejadiannya. Tiba-tiba, siswa berusia 14 tahun ini ditemukan sudah terkapar bersimbah darah di halaman Hotel Nuansa Indah, dalam kondisi tak bernyawa.
Korban Ferian Nur Syafe’i merupakan bagian dari rombongan study tour SMPN 14 Madiun, yang secara kseluruhan berjumlah 109 siwa. Mereka didampingi 9 guru pengajar SMPN 14 Madiun. Menurut petugas resepsionis Hotel Nuansa Indah, Ni Made Parwati, 46, rombongan siswa SMPN 14 Madiun berjumlah 109 siswa yang semuanya Kelas VIII dan 9 guru pengajar ini check in di hotelnya, sejak Rabu (4/11) malam pukul 20.00 Wita. Rombongan SMPN 14 Madiun menggunakan 35 dari total 49 kamar yang ada di hotel terebut. Rombongan sekolah ini baru check out dari hotel tersebut, Jumat (6/11) pagi sekitar pukul 07.30 Wita.
Korban Ferian Nur Syafe’i sendiri, kata Made Parwati, kebagian menginap di Kamar 211 yang berada di Lantai II Hotel Nuansa Indah. Saat musibah terjadi, Kamis malam, korban diduga menyelinap keluar menuju balkon, selanjutnya berusaha masuk masuk ke dalam Kamar 213 di mana rekannya istirahat. Anehnya, korban bukannya masuk melalui pintu, namun justru mengendap-endap lewat jendela di sebelah balkon.
Naas bagi korban Ferian Nur Syafe’i. Saat berusaha menyelinap masuk ke Kamar 2013 yang berjarak 3 meter dari kamarnya, korban justru terpeleset jatuh setinggi 6 meter. "Sebetulnya, korban sempat pegangan di peralatan AC. Tapi, karena sudah tidak kuat, pegangan korban langsung lepasnya, kemudian jatuh di halaman hotel," terang Made Parwati, Jumat kemarin.
Awalnya, rekan sekamar korban yang berjumlah 3 orang di Kamar 211 hotel, tidak me-ngetahui jika Ferian Nur Syafe’i menyusup lewat balkon ke kamar yang lain di Lantai II. Mereka baru tahu setelah kejadian. Orang pertama yang mendengar ada benda terjatuh keras malam itu adalah karwauan bagian Roomboy Hotel Nuansa Indah, I Wayan Sukarta, 48.
Kebetulan, saksi Wayan Sukarta saat itu sedang kebagian tugas malam dan standby di Lantai I Hotel Nuansa Indah. Begitu mendengar suara benda jatuh, pria berusia 48 tahun ini pun langsung menuju sumber suara. Wayan Sukarta terkejut karena melihat ada siswa jatuh, yang kemudian diketahui bernama Ferian Nur Syafe’i. "Saat itu, kondisi korban sudah tidak sadarkan diri. Darah segar mengucur dari kepalanya yang terluka," cerita saksi Wayan Sukarta di hotel Nuansa Indah, Jumat kemarin.
Saksi Wayan Sukarta pun berteriak histeris, sembari memanggil karyawan hotel lainnya dan para guru pendamping siswa-siwqi SMPN 14 Madiun. Para guru beserta petugas hotel kemudian mengevakuasi korban Ferian Nur Syafe’i ke RS Bhakti Rahayu Denpasar. Kemudian, korban yang sekarat dirujuk ke RSUD Wangaya, Denpasa. Sayangnya, korban keburu meninggal sebelum sampai di RSUD Wangaya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, korban Ferian Nur Syafe’i tewas akibat luka berat di kepala setelah trerbentur paving halaman hotel saat jatuh. Hal ini juga diakui Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, AKP I Nyoman Darsana, saat dikonfirmasi, Jumat kemarin.
AKP Nyoman Darsana memaparkan, jajaran Polsek Denpasar Timur sudah terjun ke lokasi seraya mnelakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi atas musibah maut yang menimpa siswa SMPN 14 Madiun ini. Dari hasil olah TKP, kata Darsana, korban yang menginap di Kamar 2012 diduga kuat hendak menyusup melaui balkon menuju jendela Kamar 213.
Jarak antara balkon dengan kamar hanya 3 meter. Tapi, antara balkon dan jendela kamar ada mesin AC. "Kalau jatuh dari balkon, itu tidak mungkin. Kalau memang dari Kamar 213, juga tidak mungkin, karena jarak jatuhnya tak sinkron. Nah, yang paling besar kemungkinannya adalah korban terjatuh dari posisi AC itu. Pasalnya, ada sedikit kerusakan pada AC yang sebelumnya diduga sebagai pijakan korban,” tandas Darsana sembari menyebut jenazah korban sudah dibawa pulang ke Jawa Timur, Jumat siang.
sumber : NusaBali