"Sebesar apapun beban yang kita miliki, jika dilandaskan tulus iklas, maka akan dapat terlaksana dengan baik tanpa ada halangan," ujar Bupati Eka. |
TABANAN - Masyarakat Banjar Sengguan, Desa Kaba-Kaba,
Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali memperbaiki dan mensakralkan "Petapakan" di
Pura Anyar melalui kegiatan ritual berskala besar.
Ritual pensakralan benda suci tersebut dilakukan bersamaan dengan
"pujawali", ritual berskala besar di Pura Anyar yang dihadiri Bupati
Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Anggota DPR RI Made Urip, Ketua DPRD
Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama dan Anggota DPRD Tabanan Made Edi
Wirawan, kata Ketua Panitia kegiatan tersebut Ketut Kanyar, Minggu
(19/7/2015).
Sejumlah pejabat yang berbaur dengan masyarakat setempat melaksanakan
persembahyangan bersama yang dilaksanakan pada Kamis (16/7/2015), sehari
setelah Hari Raya Galungan, hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan
Adharma (keburukan).
Pura Anyar Banjar Sengguan disungsung (diempon) warga banjar yang terdiri
atas 144 kepala keluarga (KK) untuk perbaikan benda sakral dan kegiatan
ritual menghabiskan dana sebesar Rp 200 juta.
Dana tersebut bersumber dari swadaya masyarakat masing-masing KK dipungut
iuran Rp 1,4 juta, selain upaya penggalian dana dan sumbangan dari donatur.
"Dengan adanya Petapakan yang dimiliki Pura Anyar, diharapkan mampu
melestarikan budaya Bali bagi generasi muda, mengingat banyaknya bakat
seni, khususnya menari, yang dimiliki generasi muda setempat," ujarnya.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengapresiasi semangat masyarakat
setempat dalam menggelar kegiatan ritual berskala besar dan melestarikan
seni budaya.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti
Semua itu dapat terlaksana dengan lancar, karena didasarkan atas dasar rasa
tulus iklas dari seluruh masyarakat.
"Sebesar apapun beban yang kita miliki, jika dilandaskan tulus iklas, maka
akan dapat terlaksana dengan baik tanpa ada halangan," ujar Bupati Eka.
Ia mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan dan persatuan, saling
mengisi dan saling membantu.
Jaga kerukunan di keluarga, masyarakat dan pemerintah, sehingga apa yang
menjadi harapan masyarakat untuk mewujudkan Tabanan yang sejahtera, aman
dan berprestasi dapat terwujud.
"Jangan ada perbedaan di antara kita, karena kita diciptakan sama oleh
Tuhan. Maka sudah sepantasnyalah keberadaan kita didunia ini berguna bagi
orang banyak," harap Bupati Eka.
sumber : tribun