BERSAMA - Ruby Firdaus (kanan) bersama Wakasek Kesiswaan, Gede Ardika Wikrama (kiri) di SMPN 1 Singaraja, Jumat (29/05/2015). |
SINGARAJA - Ruby Firdaus (14) peraih medali emas pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada 17-23 Mei 2015 lalu di Palu, Sulawesi Tengah. Ia mengaku pada awalnya dirinya tidak menyukai mata pelajaran IPS.
Bahkan, kedua orangtua siswa kelas VIII A8 SMPN 1 Singaraja, Buleleng, Bali ini sempat kecewa ketika ia masuk di jurusan IPS. Ia mengaku ketika di sekolah dasar (SD) lebih suka pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ketika itu ia seringkali mengkuti berbagai olimpiade, namun selalu gagal.
“Waktu SD saya paling nggak suka IPS, saya sukanya Matematika. Sering ikut olimpiade Matematika tapi nggak pernah dapat medali. Orangtua saya juga sempat kaget waktu saya di SMP masuk jurusan IPS,” ujar Ruby di SMPN 1 Singaraja, Jumat (29/05/2015).
Namun, putra pasangan Hasan Tony dan Dewi Lilis Suryani asal Desa Sangsit, Kecamatan Sawan Buleleng pada akhirnya tertarik dengan pelajaran IPS ketika masuk SMP. Ayahnya yang bekerja sebagai pedagang di Pasar Anyar Singaraja dan ibunya seorang pegawai swasta juga turut mendukung pilihan anaknya itu meski sebelumnya sempat kecewa.
Ruby mengatakan, dari tiga pelajaran IPS, Sosiologi, Ekonomi dan Geografi, ia lebih menyukai pelajaran Geografi. Begitupula saat menjawab soal-soal OSN.
Baginya, soal pada OSN lebih mudah dibandingkan soal-soal yang dijawabnya pada seleksi di tingkatan kabupaten dan provinsi. Meski keseluruhan berisi soal terbuka.
Ia tidak menyangka saat dirinya mendapatkan medali emas dalam OSN. Menurutnya, olimpiade kali ini merupakan yang pertama ia ikuti.
“Saya sudah berpikir waktu disebutin 15 perunggu nama saya nggak ada dan sudah nggak masuh dan nama saya, ternyata peringkat dapat peringkat satu. Langsung saya teriak-teriak nggak percaya,” ungkapnya.
Ruby berambisi meraih prestasi yang lebih tinggi lagi. “Tentu ingin berprestasi lagi, apalagi habis ini kami harus bersaing untuk menjadi wakil negara dalam olimpiade internasional ,” katanya.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan, Gede Ardika Wikrama mengaku bangga dengan prestasi yang diraih siswanya. Satu dukungan yang diberikan pihak sekolah di antaranya membentuk Kelompok Siswa Penggemar (KSP) mata pelajaran.
“Mereka yang punya kegemaran pada pelajaran yang sama kami kumpulkan, kemudian kami bimbing untuk mendapatkan prestasi yang maksimal,” ujar Wikrama.
sumber : tribun