Dua pekerja bangunan sedang membongkar sisa-sisa bangunan Pura Padmasana SMAN 4, Minggu (1/2) pagi. Pura sekolah ini terbakar pada Minggu dini hari. |
DENPASAR - Wayan Kembarnata (48) langsung bergegas kembali ke SMA Negeri 4 Denpasar, Jalan Gunung Rinjani, Monang Maning, saat beberapa anak memberitahu dia jika pelinggih di Pura Padmasana terbakar, Minggu (1/2) dini hari. Padahal saat penjaga SMAN 4 ini meninggalkan sekolah, sekitar pukul 00.00 Wita untuk membeli makan, belum terjadi apa-apa di pura.
Malam itu sehabis hujan, tanah basah dan udara dingin. Wayan yang berjaga di pos depan, tiba-tiba merasa lapar. Sebelum hujan turun lagi, Wayan pergi membeli nasi di sekitaran Monang-maning. Sekitar pukul 00.00 Wita, Wayan meninggalkan sekolah.
Setelah membeli nasi, Wayan berpapasan dengan beberapa anak. Ternyata, anak-anak tersebut memang mencari dia. Alangkah kagetnya Wayan saat diberitahu jika pelinggih di Pura SMAN 4 terbakar.
Wayan segera berlari. Sebelum masuk ke area sekolah, api di atap pelinggih yang terbuat dari ijuk sudah berkobar. Ia lalu meminta tolong warga, langsung mengambil selang, dan buru-buru menyemprotkan air.
Namun, air dari slang tidak dapat memperkecil kobaran api. Api semakin membesar. Wayan dan warga semakin bingung.
Untung saja tak berselang lama tim pemadam BPBD Kota Denpasar segera datang dan memadamkan api. Api bisa dipadamkan sekitar pukul 01.30 Wita. Lalu, ijuk-ijuk di atas pelinggih dibongkar untuk memastikan tidak ada bara tertinggal.
"Padahal sebelumnya, sekitar pukul 22.00 Wita, saya sempat sembahyang di pelinggih Padmasana. Saat saya tinggal keluar, lampu juga masih dalam keadaan hidup," ujar Wayam kepada polisi.
Untung saja pura yang sehari-hari dipakai sembahyang siswa itu terletak sekitar 10 meter dari bangunan lain, sehingga tidak merambat. Maski begitu, total semua bangunan di dalam pura rusak dan harus ada perbaikan. Dari data yang dilansir BPBD Kota Denpasar, kerugian atas insiden ini mencapai Rp 100 juta.
"Kemarin mobil pemadam langsung datang dan memadamkan api. Kalau dugaan sementara api berasal dari konsleting listrik," ujar Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, AKP Agistiawan.
Sementara itu, Minggu siang, beberapa pengajar datang ke sekolah untuk melakukan persembahyangan di pura. Namun tidak satupun yang mau berkomentar akan kebakaran itu.
sumber : tribun