I Ketut Windra (kanan) di samping anjing peliharaannya Sari saat di rumahnya |
Mayat Bayi yang ditemukan di Negara Akan Diupacarakan
NEGARA - Penemuan mayat bayi tanpa kepala yang sebelumnya sempat, diseret anjing hingga kini masih menjadi misteri.
Oleh sebab itu, pihak keluarga yakni Ketut Windra (60) yang menjadi tempat ditemukannya mayat bayi tersebut, di Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana berencana melakukan upacara Ngulapin, Jumat (30/1/2015).
"Dari Pasuugan (upacara untuk memanggil arwah korban untuk mengetahui penyebab kematiannya secara gaib) besok. Selanjutnya akan kita Ngulapin (upacara membersihkan untuk arwah yang gentayangan) di pinggir kali dimana bayi itu dibuang," ujar anak Windra, Ketut Radi (30) ketika dikonfirmasi Kamis (29/1/2015).
Jasad Orok Jadi Rebutan Anjing di Jembrana
NEGARA - Mayat bayi yang sempat dimakan oleh seekor anjing dan ditemukan di rumah seorang warga di Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana masih menjadi misteri.
Berdasarkan penyisiran di tempat kejadian peristiwa (TKP), Rabu (28/1/2015) pagi, polisi baru menemukan dua tas kresek dan kain pembungkus bayi.
Seperti diberitakan kemarin, warga Kelurahan Pendem dihebohkan oleh penemuan mayat bayi yang dimakan oleh seekor anjing betina yang bernama Sari, Selasa (27/1) malam. Mayat bayi berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan sekitar pukul 19.00 Wita di rumah seorang warga, Ketut Windra (60).
Saat itu, lima anak anjing Sari sedang berkelahi lantaran memperebutkan makanan. Namun alangkah terkejutnya Windra ketika melihat yang diperebutkan tersebut ialah sesosok mayat bayi.
"Anjingnya berkelahi, terus saya dekati dan saya pukul anjingnya. Lalu saya lihat kok ada kakinya, apa ini? Bayi itu hanya tersisa bagian pusar hingga ke kakinya saja, sisanya hingga kepala sudah tidak ada," ungkap Windra ketika ditemui di rumahnya, Selasa sekitar pukul 22.00 Wita.
Windra kemudian memanggil anaknya, I Ketut Radi (30). "Karena panik saya panggil anak saya, baru dia yang bilang ke Pak Kaling (Kepala Lingkungan)" ujar Windra yang masih syok dan gagu mengingat kejadian tersebut.
Radi menambahkan, awalnya sekitar pukul 19.00 Wita ia memang mendengar anjing yang diberi nama Sari tersebut sedang berkelahi. Karena ayahnya menyebut-nyebut ada bayi, Radi kemudian keluar untuk memastikan apa yang diperebutkan oleh anjingnya tersebut.
Namun alangkah terkejutnya ketika ia mendapati yang diperebutkan oleh anjingnya adalah sesosok mayat bayi berjenis kelamin perempuan.
"Baru saya lihat, bayi itu engga ada kepala sama badannya. Yang tersisa hanya dari bagian pusar ke bawah saja," beber Radi yang mengaku tak memiliki firasat buruk apapun sebelum peristiwa itu terjadi.
Berita penemuan mayat bayi yang dimakan anjing tersebut sontak membuat warga setempat geger. Sejumlah warga dengan berbekal lampu senter berdatangan menyusuri jalan setapak untuk menuju ke rumah Windra guna menyaksikan langsung kondisi mayat bayi yang sempat dimakan oleh anjing tersebut
Bau amis menyengat tercium dari mayat bayi malang yang berada di beranda seberang dapur Windra dan belum dipindahkan dari posisi awalnya tersebut.
Sementara petugas dari unit identifikasi Polres Jembrana yang tiba sekitar pukul 22.30 Wita langsung melakukan olah TKP dan memasang garis polisi.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Gusti Made Sudharma Putra mengatakan, bayi malang yang diduga dibuang oleh ibunya tersebut diperkirakan baru berumur sekitar tiga hari. Hal ini dibuktikan dengan tali pusar yang masih menempel di sisa tubuhnya.
"Orok ini sudah tidak utuh. Yang kami temukan hanya dari bagian pusar hingga ke bawahnya saja. Selanjutnya kita akan bawa ke rumah sakit dan akan kita autopsi. Jika dimungkinkan kita juga akan ambil tes DNA-nya guna menyelidiki penyebab kematiannya," ungkap Sudharma.
Diduga Berasal dari Hubungan Gelap
JEMBRANA - Guna melakukan penyelidikan dan mencari bukti tambahan terhadap kasus penemuan mayat tersebut, jajaran satuan Reskrim Polres Jembrana menelusuri tempat di sekitar tempat pertama kali bayi itu ditemukan.
Penyisiran yang berlangsung sekitar pukul 08.30 Wita tersebut juga diikuti oleh beberapa warga di sekitar TKP. Dengan dilakukannya penyisiran ini, petugas berharap bisa menemukan bagian tubuh lainnya dari bayi malang tersebut.
Namun, petugas tak menemukan satupun dari potongan tubuh bayi di sekitar tempat dimana bayi itu ditemukan. Petugas dan warga hanya menemukan dua buah tas kresek berwarna merah dan putih hitam yang berisi bercak darah.
Selain itu, juga ditemukan kain bermotif batik yang diperkirakan dipakai untuk membalut bayi.
Kain berwarna coklat gelap tersebut tampak basah dan lusuh.
"Tadi saya dari barat sama teman. Lalu saya menemukan tas kresek itu. Karena curiga, saya ajak
teman yang lain untuk mengeceknya. Ketika dilihat, ada bercak darah dan kainnya juga," ujar Ketut Kicen, warga sekitar ketika ditemui kemarin.
Lokasi ditemukannya kain serta tas plastik yang diduga ada kaitan dengan mayat bayi tersebut, berada di tengah kebun yang sepi dan jarang dilewati warga.
Saat dibawa oleh anjing milik Windra, tali pusar bayi malang ini masih menempel sehingga diduga belum lama berada di kebun tersebut
Kapolsek Kota Negara, Kompol Made Prihenjagat, yang didampingi Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Gusti Made Sudharma Putra, langsung melakukan olah TKP seusai penemuan kresek serta kain tersebut. Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan intensif terhadap kasus ini.
Guna penyelidikan lebih lanjut, kini barang bukti tambahan berupa dua buah tas kresek serta sebuah kain bermotif batik itu diamankan petugas di Mapolres Jembrana.
"Masih kita lakukan penyelidikan. Kita belum berani menyimpulkan apakah ini sengaja dibuang atau bagaimana, kita masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," terang Prihenjagat.
Warga menduga, mayat bayi yang bagian pusar ke atas hingga kepala itu amblas dimakan anjing itu sengaja dibunuh dan dibuang oleh orangtuanya yang tak bertanggung jawab.
Mereka menduga bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap yang sengaja dibuang oleh orangtuanya. Namun warga di sekitar tempat penemuan mayat mengaku tak tahu persis siapa yang memiliki bayi malang tersebut.
Dihantui Arwah Bayi yang Dimakan Anjing, Radi Sekeluarga Tak Berani Tidur
NEGARA - Ketakutan menghantui keluarga I Ketut Radi (30). Penemuan mayat bayi tanpa kepala di rumahnya di Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, Jembrana, membuat mereka tak bisa tidur.
"Kami sekeluarga enggak bisa tidur semalaman, enggak ada yang berani tidur di kamar, keluar malam juga enggak berani. Bahkan untuk kencing ke kamar mandi saja enggak berani," tutur Radi, Kamis (29/1).
Radi bersama lima orang anggota keluarganya merasa dihantui oleh arwah bayi yang diduga masih bergentayangan di sekitar rumahnya. "Ya, kami masih merasa dihantui. Kami ketakutan," ungkapnya.
Peristiwa miris ini terjadi pada Selasa (27/1) pukul 19.00 Wita. Saat itu, anjing betina peliharaan keluarga Radi yang diberi nama "Sari" membawa mayat bayi ke rumah. Mayat bayi betina tersebut kemudian diperebutkan anak-anak "Sari" hingga mengundang keributan.
Kejadian ini kali pertama dilihat oleh ayah Radi, Ketut Windra (60). Lima anak anjing tersebut awalnya dikira berebut makanan. Namun setelah didekati, ternyata memperebutkan sesosok mayat bayi.
Saat itu, bayi tersebut ditemukan sudah tanpa kepala serta bagian perutnya juga sudah tidak ada. Yang ada hanya bagian kaki dan tali pusar yang masih menempel.
Berdasarkan hasil identifikasi Polres Jembrana, bayi malang yang diduga dibuang oleh ibunya tersebut diperkirakan baru berumur sekitar tiga hari. Hal ini dibuktikan dengan tali pusar yang masih menempel di sisa tubuhnya.
Setelah kejadian tersebut, warga setempat pun ramai-ramai mendatangi rumah Radi. Hingga Kamis kemarin, beberapa warga ikut begadang menemani keluarga Radi yang masih syok. "Beruntung ada warga sekitar yang bantu begadang di sini," ujar Radi.
sumber : tribun