GIANYAR - Yoder Delmar Ray (84), sore kemarin sekitar pukul 14.00 Wita berjalan menyusuri jalan setapak di Tukad Semujan, Subak Juwuk Manis, Lingkungan Bentuyung Sakti, Kelurahan Ubud, Jumat (30/1).
Dari kejauhan, pria asal West Virginia Amerika ini tampak mondar-mondar seperti orang kebingungan.
"Saya lihat dia bolak-balik di bawah. Saya tidak tau dia mau kemana dan mau ngapain," ujar Suroso sembari tangannya menunjuk ke arah Tukad Semujan.
Kala itu, Suroso tengah sibuk bekerja di sebuah proyek villa baru bernama Vila Visesa di wilayah Lingkungan Bentuyung. Kata dia, pandangannya cukup jelas melihat bule tua tersebut.
Dari kejauhan, Suroso mendengar sayup-sayup suara yang seakan melarang agar Yoder tidak berjalan di tepi jurang.
"Ada yang neriakin gitu dia. Intinya jangan jalan-jalan di sana," ucap pria asal Dusun Gabengan, Desa Karangeneng Kecamatan Godong ini.
Namun, peringatan tersebut tak diindahkannya. "Tidak apa-apa, saya sudah biasa lewat jalan ini (dengan bahasa Inggris)," kata Suroso menirukan ucapan Yoder.
Tak berselang lama, tiba-tiba suara terperosok terdengar dari arah jembatan Tukad Semujan. Yoder hilang dalam waktu sekejap.
Dari atas, Suroso melihat tangan Yoder mencoba menggapai ranting-ranting pohon. Namun sayang, ranting yang ia pegang tidak mampu menahan tubuhnya. Yoder pun jatuh ke dalam jurang yang berkedalaman sekitar 10 meter.
"Saya lihat dia (Yoder) sudah tidak ada di seputar jembatan. Tapi ada suara seperti orang terperosok. Teman saya melihat tangannya menggapai ranting-ranting pepohonan," paparnya.
Suroso dan puluhan pekerja lainnya kemudian turun berhamburan menuju jembatan Tukad Semujan. Saat dilihat ke arah bawah, Yoder sudah terkapar tak bergerak. Segera para buruh bengunan itu memangil-manggil rekan mereka yang lainnya.
"Saya minta tolong sama yang lainnya. Bule itu sudah tidak bergerak di dasar jurang," ucapanya.
sumber : tribun