Denpasar - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, akan diperkuat dengan anjing pelacak untuk mengendus barang berbahaya seperti narkoba.
"Saat ini anjing pelacak itu masih dalam tahap pelatihan di Jakarta dan segera dikirim ke Bali," kata Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, Rahmat Subagio di Denpasar, Jumat.
Namun Rahmat belum mengetahui berapa jumlah anjing pelacak yang akan dialokasikan di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
Dia memastikan bahwa anjing pelacak tersebut akan dikirimkan dalam waktu dekat setelah menjalani pelatihan.
"Segera dalam waktu dekat akan dikirim, tahun ini pastinya," ucapnya.
Anjing pelacak itu diharapkan akan membantu kinerja aparat Bea dan Cukai Ngurah Rai yang selama ini telah menunjukkan prestasinya di dalam mengantisipasi masuknya barang haram itu.
Selain itu, pihaknya juga akan mendalami sejumlah modus baru yang kemungkinan digunakan oleh penyelundup narkoba seperti yang selama ini kerap dilakukan dengan cara konvensional di antaranya ditelan, disembunyikan di rongga koper atau melalui paket pengiriman pos.
"Kami juga akan meningkatkan kinerja personel untuk mengawasi setiap penumpang yang tiba di Pulau Dewata," imbuh Rahmat.
Pihaknya saat ini tengah mengawasi sejumlah jalur baru atau jaringan baru yang kemungkinan masuk membawa narkoba melalui jalur udara termasuk narkotika jenis baru.
Pada Senin (11/8) lalu, aparat Bea dan Cukai Ngurah Rai berhasil menggagalkan penyelundupan hampir 4 kilogram sabu dari Lithuania, Eropa Timur, negara yang selama ini belum pernah menjadi catatan khusus Bea dan Cukai.
sumber : Antara Bali