SEMARAPURA - Program pembangunan kawasan seberang Kecamatan Nusa Penida, Klungkung menjadi ajang ‘jualan’ utama bagi keempat pasangan Cabup-Cawabup yang akan tarung di Pilkada, 23 Agustus 2013 nani. Fenomena rebutan Nusa Penida ini terungkap saat acara Debat Kandidat yang digelar KPU Klungkung di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya di Kota Semarapura, Senin (19/8) sore.
Dalam Debat Publik kandidat sore itu, seluruh pasangan Cabup-Cawabup menempatkan kawasan kepulauan Nusa Penida sebagai fokus perhatian, jika kelak mereka memenangkan Pilkada Klungkung 2013 dan dipercaya memimpin Gumi Serombotan periode 2013-2018. Keempat pasangan Cabup-Cawabup Klungkung itu adalah Tjokorda Bagus Oka-Ida Bagus Adnyana alias Paket Bagus (kandidat nomor urut 1 yang diusung Golkar-Demokrat-PKPB-PKPI), AA Gde Anom-Wayan Regeg alias Anom-Regeg (kandidat nomor urut 2 yang diusung PDIP diback up PNIM), Tjokorda Raka Putra-Putu Tika Winawan alias Paket Rasa (kandidat nomor urut 3 yang diusung Hanura-PDP), dan Nyoman Suwirta-Made Kasta alias Paket Suwasta (kandidat nomor urut 4 yang diusung Gerindra-PNBKI diback up NasDem). Debat Publik kandidat sore itu menghadirkan tiga tokoh sebagai panelis sesuai kompetensinya.
Mereka masing-masing Dr Drs AA Gde Oka Wisnu Murti Msi (akademisi asal Puri Siangan, Kecamatan Gianyar yang jadi panelis bidang politik dan pemerintahan), Ida I Dewa Gde Ngurah Swastha SH (tokoh asal Klungkung yang jadi panelis bidang agama, budaya, dan adat Bali), serta Prof Dr Ni Wayan Sri Suprapti SE Msi (akademisi asal Klungkung yang jadi panelis bidang ekonomi dan pembangunan). Acara Debat Publik kandidat diawali dengan penyampaian visi misi program masing-masing paket calon selama 2,5 menit. Dalam visi misinya,setiap paket memberikan perhatian serius terhadap pembangunan di kawasan seberang Nusa Penida. Selain itu, hampir setiap pertanyaan dari tiga panelis mendapatkan jawaban yang nyaris seragam oleh para kandidat. Panelis Wisnu Murti mengawali dengan pertanyaan tentang upaya pasangan calon untuk menciptakan pemerintahan, legislasi, dan ketatanegaraan yang baik.
Cawabup dalam Paket Bagus, IB Adnyana, menjawab pertanyaan ini dengan menjadikan pemimpim bermoral. Sedangkan Cabup dalam Paket rasa, Tjok Raka Putra, menjawab dengan pemimpin bermental baik. Sebaliknya, Cabup dalam Paket Suwasta, Nyoman Suwirta, menambahkan pemimpin bermental baik dengan penerapan aturan yang baik. Sementara, Cawabup dalam Paket Anom-Regeg, Wayan Regeg, memberikan jawaban sedikit beda atas pertanyaan Wisnu Murti. Menurut Wayan Regeg, pemimpin daerah harus bebas dari tekanan politik yang mengantarkanya di Pilkada. Dalam debat kemarin, panelis Prof Sri Suprapti menanyakan tentang program paket calon dari tahun ke tahun selama 5 tahun ke depan agar satya wacana (sesuai dengan janji).
Atas pertanyaan ini, Cabup Suwirta menyatakan akan merevitalisasi Pasar Klungkung, mendorong penyelesaian Dermaga Gunaksa, peningkatan PAD, dan peningkatan ekonomi Nusa Penida. Sedangkan Cabup Tjok Raka menyatakan siap membangun ekonomi kerakyatan, bukan kapitalisme. Seementara Cawabup IB Adnyana menyatakan 23 persen penduduk di Klungkung miskin. Menyimak kondisi ini, pihaknya akan meningkatkan pembangunan dari pertanian ke jasa, peningkatan kualitas Pasar Senggol. “Klungkung pada masa lalu semat berjaya, namun kini merosot,” katanya. Sementara, panelis Dewa Ngurah Swastha menanyakan program monumental para kandidat untuk mengangkat keberadaan agama, adat, dan budaya Bali di Klungkung. Hampir semua kandidat menjawab program monumental dilakukan dengan peningkatan peran desa adat melalui peningkatan bantuan adat, peningkatan peran Majelis Alit Desa Pakraman (tingkat kecamatan), Majelis Madya Desa Pakraman (tingkat kabupaten), dan Majelis Utama Desa Pakraman (tingkat provinsi).
Cabup Tjo Bagus Oka menyatakan siap memperkuat desa pakraman bersama Pemprov Bali untuk terus meningkatkan insentif untuk adat. Cabup AA Gde Anom alias Gung Anom menyatakan siap mengembalakan sapi, sedangkan Cawabup Wayan Regeg menyatakan siap melakukan perlindungan tanah-tanah agar tak mudah dijual. Sebaliknya, Cabup Suwirta agak khusus menyatakan harus memulai dari pendidikan. “Saya bosan dengan sebutan Klungkung Gumi Serombotan,” ujarnya. Para kandidat sangat menggebu-gebu menjawab pertanyaan panelis tentang upaya menyinergikan kelemahan SDM dan potensi alam Nusa Penida. Caranya, warga Nusa Penida jangan hanya jadi penonton di tanahnya sendiri, kuatkan pula jaminan kepastian hukum kepada investor.
Usai acara Debat Publik kemarin, Wisnu Murti menilai visi misi para kandidat masih standar, karena belum ada terobosan monumental yang menjanjikan untuk bisa mengubah Klungkung menjadi lebih baik 5 tahun ke depan. “PR para kandidat ini, Klungkung harus menjadi pusat dalam segala peradaban di Bali, karena lokasinya di tengah-tengah dan punya nilai sejarah tinggi,” ujar akademisi dari Fisipol Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar yang notabene mantan Ketua KPU Bali ini kepada NusaBali. Sementara itu, usai Debat Publik kemarin pertang, massa pendukung para kandidat baik di dalam gedung maupun di luar gedung, mengelu-elukan jago mereka masing-masing, yang dianggap sudah tampil prima. Sekitar 300 aparat gabungan Polri-TNI berjaga-jaga di lokasi untuk mengamankan situasi. Acara Debat Publik kandidat kemarin merupakan klimaks dari serangkaian tahapan kampane Pilkada, yang telah digulirkan KPU Klungkung sejak 6 Agustus 2013 lalu.
Para kandidat sebelumnya mengawali kampanye dengan adu visi misi program di hadapan Sidang Paripurna DPRD Klungkung di Gedung Dewan, Kota Semarapura, Selasa (6/8) lalu. Ketika itu, masing-masing pasangan calon diberi kesempatan menyampaikan visi misi programnya selama 20 menit. Penyampaian diatur sedemikian rupa, di mana urutan disesuaikan dengan nomor urut kandidat, mulai Paket Bagus (nomor urut 1), Anom-Regeg (nomor urut 2), Paket Rasa (nomor urut 3), dan Paket Suwasta (nomor urut 4). Setelah acara Debat Kandidat kemarin, kini Pilkada Klungkung 2013 memasuki tahap masa tenang. Sekarang tinggal menunggu hari H pencoblosan Pilkada, 23 Agustus 2013 nanti. Keempat pasangan Cabup-Cawabup Klungkung anntinya akan memperebutkan 154.860 suara pemilih yang tersebar di empat kecamatan se-Kabupaten Klungkung. Kecamatan Klungkung menjadi Dapil dengan jumlah pemilih terbanyak yakni 46.378 orang atau 29,95 persen dari total pemilih. Sedangkan kawasabn seberang Nusa Penida memiliki jumlah pemilih terbanyak kedua, yakni 27,96 persen dari total 154.860 pemilih Pilkada Klungkung.
Berikutnya, Kecamatan Banjarangkan yang jumlah pemilihnya mencapai 34.420 orang (22,23 persen), disusul Kecamatan Dawan dengan jumlah pemilih mencapai 30.766 orang (19,87 persen).
sumber : NusaBali