Senin, 5 Nopember 2012, 07:09
GIANYAR - Pasangan AA Gde Agung Bharata-Made Agus Mahayastra alias Paket Bagus (Cabup-Cawabup yang diusung PDIP) unggul telak atas Cokorda Gede Putra Nindia-AA Ngurah Agung alias Paket Ning (diusung Golkar) versi cuick count PDIP dalam Pilkada Gianyar, Minggu (4/11). Gianyar pun jatuh ke PDIP, sehingga Bali kembali menuju merah total.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan kubu PDIP, Minggu sore, Paket Bagus mendominasi 190.493 suara atau sekitar 69,89 persen, sementara Paket Ning hanya meraih 82.075 suara atau 30,11 persen. Paket Bagus unggul telak di hampir selurtuh 7 kecamatan se-Gianyar.
Satu-satunya kecamatan di mana perolehan suaranya agak berimbang terjadi di Kecamatan Ubud. Di wilayah basis Golkar ini, Paket Bagus meraih 52,06 persen suara, sementara Paket Ning kebagian 47,94 persen suara. Sedangkan di 6 kecamatan lainnya, Paket Bagus rata-rata unggul di atas 73 pesren suara.
KPU Gianyar sendiri belum mengeluarkan hasil perhitungan suara manual secara resmi dari TPS. Namun, berdasarkan pantuan dari beberapa data yang sudah masuk, Paket Bagus juga menang telak hampir di setiap kecamatan se-Gianyar. Paket Ning tercatat hanya menang telak di TPS 6 Banjar Teruna, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud di mana Cabup Cok Nindia nyoblos.
Di TPS Cok Nindia ini, Paket Ning mendominasi 516 suara, sementara Paket Bagus hanya kebagian 15 suara. Saat nyoblos sekitar pukul 09.15 Wita kemarin, Cok Nindia yang pewaris tahta Puri Agung Peliatan
didampingi dua putrinya: Tjokorda Istri Agung Vera Nindia dan Tjokorda Istri Agung Evita Nindia.
didampingi dua putrinya: Tjokorda Istri Agung Vera Nindia dan Tjokorda Istri Agung Evita Nindia.
Sedangkan di TPS sekitar Puri Agung Ubud yang merupakan pendukung Cok Nindia dari Golkar, Paket Ning hanya unggul tipis, seperti TPS XIII Wantilan Desa Ubud Kelod dan TPS XIV Wantilan Desa Ubud Kelod. Di dua TPS ini, tokoh senior Golkar dari Puri Agung Ubud yakni Cjokorda Gede Budi Suryawan dan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah mencoblos. Di TPS XIII, Paket Ning meraih 196 suara dan Paket Bagus kebagian 193 suara. Di TPS XIV, Paket Ning meraih 261 suara dan Paket Bagus dapat 161 suara.
Sebaliknya, di TPS 7 Banjar Pasdalem, Kota Gianyar di mana Cabup Agung Bharata nyoblos, Paket Bagus mendominasi 261 suara, sementara Paket Ning hanya kebagian 66 suara. Sedangkan di TPS 1 Desa Melinggih (Kecamatan Payangan) di mana Cawabup Made Mahayastra nyoblos, Paket Bagus mendominasi 424 suara, sementara Paket Ning hanya kebagian 16 suara.
Keunggulan sementara Paket Bagus ini, membuat kubu Paket Ning mulai dari relawan, tim pemenangan, hingga simpatisan lesu darah. Begitu penghitungan memasuki hampir 60 persen di setiap kecamatan dan hasilnya dikirimkan ke Sekretariat Pemenangan DPD II Golkar Gianyar, kubu Paket Ning langsung pasrah. Ketua DPD II Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana, yang notabene Ketua Tim Pemenangan Paket Ning pun ikut lesu. Kemarin sore, Dauh Wijana berada di Sekretariat DPD II Golkar Gianyar didampingi jajaran pengurus DPD I Golkar Bali seperti AA Anom Masta, I Gusti Agung Danil Yunandha Yuda, serta Ketua DPD II Golkar Denpasar Wayan Mariyana Wandira dan Ketua DPD II Golkar Klungkung Dewa Made Widiasa Nida. “Sudah tidak harapan,” cetus Dauh Wijana.
Ketika disampaikan bahwa di TPS C Nindia, Paket Ning unggul telak dengan 516 suara, Dauh Wijana tidak menampakkan kegembiraan. “Kalau suara segitu, pemilihan Kepala Desa baru bisa menang,” kilah Dauh Wijana. “Di semua kecamatan jago kita kalah. Hanya di TPS Cok Budi Suryawan dan Cok Ibah yang menang tipis. Ya, mau apalagi, kita harus terima,” sambung Widiasa Nida.
Sebaliknya, Cok Nindia mengaku siap menang dan siap kalah. “Kalau kalah, saya akan menyampaikan selamat kepada pihak pemenang. Saya sudah siap kalah. Tapi, kita tetap menunggu penghitungan final KPU yang resmi,” ujar Cok Nindia. Situasi kontras terjadi di Wantilan Sekretariat DPC PDIP Gianyar di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Minggu sore. Jajaran PDIP menyambut sukacita kemenangan Paket Bagus. Pantauan, motor Tim Pemenangan Paket Bagus dari pusat, I Wayan Koster, hadir di Wantilan DPC PDIP Gianyar bersama Wasekjen DPP PDIP Hasto Kristianto, Ketua DPP PDIP I Made Urip, Prananda Prabowo (putra Ketua Umum DPP PDIP Megawati), Bupati Klungkung Wayan Candra, Bupati Jembrana Putu Artha, Wakil Ketua DPD PDIP Bali Wayan Sutena, para Ketua DPRD se-Bali, hingga Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta.
Mereka bahkan sempat berjoget di Wantilan DPC PDIP Gianyar menyambut kemenangan Paket Bagus. Termasuk ikut berjoget anggota DPD RI, Kadek ‘Lolak’ Arimbawa. Ketua DPC PDIP Gianyar yang Cawabup dalam Paket Bagus, Made Agus Mahayastra, mengaku tidak menyangka bisa meraih kemenangan hingga 70 persen. “Padahal, kami sempat khawatir akan kalah total di Ubud, nyatanya menang di sana,” ujar Mahayastra yang kemarin terus didampingi istrinya, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani.
Dengan sukses ini, berarti Agung Bharata (pewaris tahta Puri Agung Gianyar) kembali meluncur ke kursi Bupati Gianyar 2013-2018. Agung Bharata comeback setelah sebelumnya sempat menjadi Bupati Gianyar 2003-2008. Pada Pilkada Gianyar 2008 lalu, Agung Bharata yang kala itu berpaket dengan Putu Yudany Thema di posisi Cawabup dikalahkan pasangan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati-Dewa Made Sutanaya (diusung Golkar) dengan suara tipis.
Dan, dengan jatuhnya kursi Bupati Gianyar ke PDIP, berarti Bali kembali menuju merah total. Pasalnya, kini tinggal dua kepala daerah yang masih dikuasai Golkar, yakni Karangasem (Bupati Wayan Geredeg-Wabup Made Sukerana) dan Badung (Bupati AA Gde Agung-Wabup Ketut Sudikerta). Awalnya, saat Pilkada pertama era reformasi di tahun 2000, Bali merah total karena semua kursi kepala daerah dipegang kader PDIP. Lalu, melalui Pilkada Badung 2000, Pilkada Karangasem 2000, dan Pilkada Gianyar 2008, Golkar Bali yang kala itu dipimpin Cokorda Gede Budi Suryawan berhasil mencuri tiga kursi kepala daerah di sana.
Tanda-tanda Golkar akan kehilangan kursi Bupati Gianyar sudah membayang dari alotnya proses rekomendasi Paket Ning, beberapa bulan lalu. Ketika rekomendasi Paket Ning dikeluarkan DPP Golkar, Paket Bagus bergerak ke mana-mana. Lalu, pagi hari menjelang coblosan Pilkada Gianyar, Minggu kemarin, sejumlah kader Golkar melontarkan nada pesimistis.
Di Gianyar, jajaran kader Golkar menyebutkan mesin partai tidak dilibatkan secara maksimal dalam pemenangan Paket Ning. “Semuanya jalan sendiri-sendiri, sehingga Paket Bagus lebih mudah memenangkan tarung head to head,” keluh seorang kader Golkar.
Sementara itu, motor Tim Pemenangan Paket Bagus dari pusat, Wayan Koster, mengatakan kemenangan jagonya lebih karena soliditas partai pengusung, PDIP dan Demokrat, selain jerih payah relawan. Selain itu, dari sisi ketokohan figur terutama Agung Bharata yang dijuluki Putra Baruna pasca selamat dari maut setelah tenggelam di laut, juga sangat mendukung.
“Perolehan suara Paket Bagus ini tak jauh melenceng dari perkembangan hasil survei. Pada survei Agustus 2012 lalu, Paket Bagus meraih 51 persen dengan 32 persen calon pemilih belum menentukan pilihan,” ungkap anggota Fraksi PDIP DPR yang secara khusus ditugasi DPP PDIP mengawal Paket Bagus ini.
sumber : NusaBali