Sabtu, 29 Oktober 2011 02:49
DENPASAR - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan kasus Nyoman Minta yang lolos melewati pengawasan ring satu presiden saat pembukaan ASEAN Fair sebagai sebuah pembelajaran berharga agar aparat keamanan lebih waspada.
"Bahkan, sebaiknya aparat berterima kasih kepada Nyoman Minta karena dari kasus itu setidaknya menjadi injeksi dan imunisasi yang dapat menyadarkan aparat betapa pentingnya peningkatan kewaspadaan," kata Gubernur Pastika di Denpasar, Jumat (28/10).
Menurut mantan Kapolda Bali itu, keamanan tidak jatuh dari langit, melainkan harus diupayakan, dijaga, dan ditingkatkan terus-menerus. "Bukan berarti dengan kondisi Bali yang selama ini kondusif dan aman, lalu kemudian membuat aparat keamanan lengah. Yang terjadi saat Nyoman
Minta melintas leluasa di depan podium Presiden ketika pembukaan ASEAN Fair, (itu) sebagai salah satu
kelengahan petugas," ujarnya.
kelengahan petugas," ujarnya.
Ia mengingatkan, aparat jangan sampai lengah karena para pengganggu keamanan akan terus berpikir untuk menerobos barikade-barikade keamanan yang telah disiapkan selama ini. "Oleh karena itu, untuk sisi keamanan seharusnya tanggung jawab tidak hanya pada petugas di lapangan. Namun, harus ada para pemikir-pemikir khusus di bidang keamanan bagaimana menciptakan strategi-strategi pengamanan yang semakin canggih," ucapnya.
Belajar dari kejadian Nyoman Minta, harapnya, para petugas keamanan harus lebih meningkatkan kewaspadaan karena berbagai kegiatan internasional akan dihelat di Pulau Dewata.
Gubernur Pastika menambahkan, Bali pada 2012 akan menyiapkan seperangkat alat gerbang pengamanan (security gate) yang akan dipasang di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, dan di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem.
sumber : MICOM