Usai menikmati air terjun Gitgit, jika Anda masih berada di Kabupaten Buleleng, Bali, tak salah kalau meluangkan ke tempat-tempat menarik dan unik di sekitar Desa Tejakula, yang memberikan pencerahan. Wajar karena dalam bahasa setempat, Teja berarti cahaya, dan Kula berarti manusia. Jadi Tejakula, artinya cahaya yang menerangi manusia.
Selain itu, juga dapat menyaksikan pertujukan seni sakral wayang wong Tejakula, yang antara lain menampilkan cerita epik Ramayana.
Ada dua pilihan, tur singkat atau tur panjang. Tur berdurasi singkat, sekitar sejam, membawa
berkunjung ke tempat kerajinan tangan seperti perak dan lukisan, atau mengunjungi pura dan pasar tradisional, serta kerajinan tradisional pande dan cok, juga minuman tradisional arak Bali.
berkunjung ke tempat kerajinan tangan seperti perak dan lukisan, atau mengunjungi pura dan pasar tradisional, serta kerajinan tradisional pande dan cok, juga minuman tradisional arak Bali.
Pilihan lainnya, berkunjung ke rumah Ibu Luh Menek, penari tradisional yang terkenal di Bali dan mancanegara. Selain menyaksikan gemulai gerakan tarian Truna Jaya dan Palawakya yang dibawakan Ibu Luh Menek, juga dapat mempelajari tari tradisional Bali.
Tur panjang menawarkan lebih banyak pilihan dalam durasi lama, dari melihat pembuatan dodol, gula merah, juga seni pahat dan patung, serta menyaksikan keindahan air terjun Yeh Mampeh setinggi 40 meter dalam kungkungan pohon rambutan.
Lainnya, tur mendaki Gunung Tejakula atau menempuh pemandian Air Sanih, berlokasi 13 kilometer dari perkampungan Tejakula, tak jauh dari Pura Ponjok Batu yang diapit pantai.
Tak kalah indah, pertunjukan seni dari wayang wong, tari joged, wayang kulit, dan tari genjek.
Dre@ming Post_____________
sumber : Kompas