SINGARAJA - Nyoman Cakra, warga Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, mengaku dianiaya polisi dan seseorang yang mengaku sebagai ajudan bupati berinisial GA.
Kepala Bagian Bina Mitra Polres Buleleng, Kompol Nyoman Sukasena, ketika dikonfirmasi di Singaraja, Minggu (10/4/2011), membenarkan peristiwa itu berlangsung pada Sabtu (9/4/2011) sekitar pukul 01.00 Wita di Kafe Lima kawasan Desa Sangket.
Dikatakannya, penganiayaan berawal ketika GA dan oknum polisi yang biasa dipanggil Bob datang ke kafe untuk minum-minum sambil berkaraoke. Cakra yang baru datang, kemudian disiram oleh GA, yang membuat rasa ketersinggungan dan berujung pertengkaran mulut.
Ketegangan memuncak ketika GA berusaha melawan dan dibalas Cakra dengan menendang bagian leher GA. Beberapa menit setelah mendapat perlawanan dari Cakra, GA langsung mengatakan dirinya ajudan Bupati Buleleng Putu Bagiada.
Bob yang duduk di meja lain langsung menyerang Cakra sehingga lelaki itu tersungkur dan mengalami sejumlah memar.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, Cakra langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukasada yang jaraknya sekitar satu kilometer sebelah utara Kafe Lima.
Terkait keterlibatan oknum polisi dalam peristiwa tersebut, Kompol Sukasena mengatakan, pihaknya sudah memeriksanya.
Ketika dikonfirmasi terkait identitas asli polisi itu, Sukasena menolak. "Jika memang terbukti terlibat dalam peristiwa tersebut, kami tidak akan main-main dalam menerapkan sanksi sesuai prosedur yang berlaku," ujarnya. Sementara mengenai kebenaran GA sebagai ajudan bupati, hingga kini belum diperoleh konfirmasi.
sumber : kompas