Minggu, 15 Januari 2012 | 20:09
DENPASAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu, Senin (16/1/2012) besok, akan meresmikan Desa Kamasan di Kabupaten Klungkung, Bali, sebagai Kampoeng BNI. Sebelumnya, Desa ini dikenal sebagai sentra usaha seni lukisan dan ukiran tradisional Bali.
Perubahan nama itu merupakan bagian dari program kemitraan BNI dengan konsep pengembangan usaha kecil suatu kawasan berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat. Umumnya, keluarga di Desa Kamasan memiliki usaha seni lukisan, ukiran tradisional, dan karya seni Bali lainnya.
Untuk meningkatkan kemampuan usaha, BNI telah menyalurkan kredit kemitraan Rp 1,06 miliar kepada 90 usaha kecil di Desa Kamasan. Penyaluran kredit bakal terus ditingkatkan seiring dengan peningkatan usahanya.
Selain Menteri Maria Pangestu, akan hadir juga di acara itu Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim.
Menurut Felia Salim, program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BNI dalam pengembangan dan pemberdayaan usaha rakyat. Lebih khusus lagi, program ini juga terkait dengan pengembangan industri kreatif
di Tanah Air.
di Tanah Air.
"BNI telah menjadi mitra dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengembangkan industri kreatif di Indonesia. Ada 14 subsektor yang termasuk industri kreatif, termasuk di dalamnya adalah kerajinan dan produk seni lainnya," kata Felia.
Di Desa Kamasan terdapat komunitas seniman lukis tradisional Bali. Seni lukis Kamasan adalah salah satu bentuk karya seni klasik yang dapat dianggap sebagai induk seni lukis dalam kebudayaan Bali. Selain itu, tumbuh pula karya-karya seni lainnya, antara lain kerajinan uang kepeng, seni ukir emas, seni ukir perak, dan seni ukir peluru.
Tema lukisan dan ukiran menggambarkan tokoh-tokoh wayang, dan ciri khas Bali yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Kamasan.
sumber : MICOM